Friday, March 18, 2016

Prinsip Kerja Teleskop dan Rumus Perbesaran pada Teleskop

Prinsip Kerja Teleskop dan Rumus Perbesaran pada Teleskop – Hai para fisikawan, selamat datang kembali di blog saya, nah kali ini kita akan berbicara mengenai salah satu alat optik dalam ilmu fisika yang biasa digunakan oleh para ilmuwan khususnya ilmuwan astronomi untuk mengamati benda langit. PAsti sudah tahukan apa nama alatnya, yup alatnya adalah TELESKOP.

Teleskop banyak jenisnya, namun kali ini hanya akan dijelaskan meengenai PRINSIP KERJA TELESKOP.

Prinsip Kerja Teleskop dan Rumus Perbesaran pada Teleskop

Prinsip Kerja Teleskop

Teleskop atau teropong digunakan untuk melihat benda-benda besar yang letaknya jauh. Fungsi teleskop untuk membawa bayangan benda yang terbentuk lebih dekat sehingga tampak benda lebih besar. Pada tahun 1608, Hans Lippershey ilmuwan Belanda berhasil membuat teleskop. Pada tahum 1611, seorang ilmuwan Italy, Galileo berhasil membuat teropong dengan perbesaran sampai dengan 30 kali. Galileo adalah orang pertama yang menggunakan teleskop untuk mengamati benda-benda langit. Dia berhasil mengamati adanya pegunungan di Bulan dan bulan-bulan yang mengitari planet Yupiter. Teleskop ini lebih sering digunakan untuk mengamati benda-benda langit sehingga sering disebut teleskop astronomis. Contoh diagram sketsa teleskop astronomis ditunjukkan pada Gambar 1.

Prinsip Kerja Teleskop

Gambar #1. Diagram sketsa teleskop astronomis (Tipler, 1991)

Teleskop ini terdiri atas dua lensa positif. Lensa positif yang dekat dengan benda disebut lensa objektif, yang berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda sejati dan terbalik. Lensa yang dekat dengan mata disebut lensa mata atau lensa okuler yang berfungsi sebagai kaca pembesar sederhana untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif. Letak benda sangat jauh sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif berada pada titik fokus lensa tersebut, dan jarak bayangan sama dengan panjang fokus lensa tersebut.

Rumus Perbesaran pada Teleskop

Kekuatan perbesaran teleskop M dengan perbandingan dengan:

(theta) 0e = Sudut yang dibentuk oleh bayangan akhir sebagaimana tampak oleh lensa mata, 

(theta) 00 = Sudut yang dibentuk benda apabila benda tersebut dilihat langsung oleh mata telanjang.
Dengan menggunakan pendekatan untuk sudut kecil yaitu tan 0 (theta) = 0 (theta) maka dari gambar (1) diperoleh bahwa :

Prinsip Kerja Teleskop

(tanda - diambil agar jika y' negatif maka 0o positif). Sudut 0e pada Gambar (1) adalah sudut yang dibentuk oleh bayangan akhir yaitu sebesar:

Prinsip Kerja Teleskop

sehingga kekuatan perbesaran teleskop adalah:

Prinsip Kerja Teleskop

dengan:
fe = jarak fokus lensa mata atau okuler, dan
fo = jarak fokus lensa objektif.
Dalam pengembangan selanjutnya, para ilmuwan berhasil mengganti lensa objektif suatu teleskop dengan sebuah cermin cekung besar yang berfungsi sebagai pemantul cahaya. Teleskop ini disebut teleskop pantul. Teleskop pantul terdiri atas satu cermin cekung besar, satu cermin datar kecil dan satu lensa cembung untuk mengamati benda, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

Prinsip Kerja Teleskop

Gambar #2. Diagram sinar teleskop pantul untuk pengamatan benda langit

Prinsip Kerja Teleskop dan Rumus Perbesaran pada Teleskop

Semoga info fisika berjudul Prinsip Kerja Teleskop dan Rumus Perbesaran pada Teleskop ini bisa bermanfaat bagi anda yah.

Artikel Terkait

Prinsip Kerja Teleskop dan Rumus Perbesaran pada Teleskop
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email