Bagian-Bagian Selaput Pembungkus Embrio - Pada kehamilan dan persalinan melibatkan perkembangan zigot disertai kerjasama hormon sejak terjadinya pembuahan sampai kelahiran.
Setelah ovulasi atau pelepasan sel telur, sel telur akan masuk ke dalam tuba fallopi (oviduk). Di saluran ini, ovum akan dikelilingi oleh banyak sperma, tetapi hanya satu sperma yang dapat membuahi sel telur, sedangkan ekor sperma tertinggal di luar. Kemudian, terjadi persatuan inti sel telur dengan inti sperma membentuk zigot yang mengandung separuh sifat ayah dan separuh sifat ibu.
Selanjutnya, zigot membelah secara mitosis sampai pada bentuk terakhir saat embrio terdiri atas 32 sel dan disebut morula. Morula ini kemudian menyerap cairan yang dikeluarkan oleh tuba fallopii, dan segera membentuk rongga blastosel dan disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas.
Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus). Selama proses ini, korpus luteum membentuk hormon progesteron untuk mengadakan persiapan implantasi dengan merangsang pertumbuhan dinding uterus. Dinding uterus menjadi tebal, lunak, dan lembut, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio.
Selanjutnya, dinding rahim atau endometrium akan membuat hormon progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Setelah menjadi blastosit, zigot berkembang menjadi trofoblas, kemudian embrio dan akhirnya menjadi janin. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari atau tembuni). Selaput pembungkus embrio terdiri atas amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois.
Jadi, seperti apakah Bagian Selaput Pembungkus Embrio itu? simak ulasannya secara lengkap di bawah ini:
Bagian-Bagian Selaput Pembungkus Embrio
1) Sakus vitelinus (kantong kuning telur)/(Salah Satu Bagian Selaput Pembungkus Embrio)
Sakus vitelinus terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat pemunculan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan dan membantu proses pernapasan, eksresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama kehidupannya didalam rahim.
2) Amnion (Salah Satu Bagian Selaput Pembungkus Embrio)
Amnion merupakan selaput yang menghasilkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio tetap basah dan tahan goncangan.
Gambar : Selaput pembungkus embrio |
3) Korion (Salah Satu Bagian Selaput Pembungkus Embrio)
Korion merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion mengandung banyak pembuluh pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya dengan perantaraan plasenta (tembuni).
4) Alantois (Salah Satu Bagian Selaput Pembungkus Embrio)
Alantois terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah pembuluh pembuluh darah yang berfungsi untuk menghubungkan siokulasi embrio dengan plasenta
Bila pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina. Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta. Pada saat proses kehamilan, progesteron dan estrogen merangsang pertumbuhan kelenjar air susu, tetapi setelah kelahiran hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar hipofisis yang merangsang produksi air susu.
Nah, sekian informasi mengenai Bagian-Bagian Selaput Pembungkus Embrio, semoga bermanfaat. Mari belajar biologi
Bagian-Bagian Selaput Pembungkus Embrio
4/
5
Oleh
Keanekaragaman Indonesia